Jumat, 05 November 2010

Bingung memilIh pasangan hidup

Dlm memilih
pasangan hidup, baik bagi
laki-laki maupun perempuan
keduanya memiliki hak
untuk memilih yg paling
tepat sebagai pasangannya.
Hal itu dikenal dalam Islam
yang namanya ‘kufu’ ( layak
dan serasi ), dan seorang
wali nikah berhak
memilihkan jodoh untuk
putrinya seseorang yang
sekufu, meski makna kufu
paling umum dikalangan
para ulama adalah seagama.
Namun makna-makna
yang lain seperti kecocokan,
juga merupakan makna
yang tidak bisa dinafikan,
dengan demikian PROSES
MEMILIH ITU TERJADI PADA
PIHAK LAKI-LAKI MAUPUN
PEREMPUAN. Disisi lain
bahwa memilih pasangan
hidup dgn
mempertimbangkan
berbagai sisinya, asalkan
pada pertimbangan-
pertimbangan yg wajar
serta Islami, merupakan
keniscayaan hidup dan
representasi kebebasan dari
Allah yang Dia karuniakan
kepada setiap manusia,
termasuk dalam memilih
suami atau istri. Aisyah Ra
berkata, “Pernikahan
hakikatnya adalah
penghambaan, maka
hendaknya dia melihat
dimanakah kehormatannya
akan diletakkan”
Rasulullah pun
bersabda, “Barang siapa
yg menjodohkan
kehormatannya dengan
orang yg fasik maka dia
telah memutus
rahimnya” (HR Ibnu Hibban).
Nabi juga pernah
memberikan pertimbangan
kepada seorang sahabiyah
yg datang kepadanya
seraya minta pertimbangan
atas dua orang yg akan
melamarnya, lalu Nabi
menjawab, “Adapun
Muawiyah bin Abi sufyan
dia sangat ringan tangan
(alias gampang memukul),
adapun yang lainnya adlh
orang yang fakir tidak
memiliki harta yang
banyak.” Lalu Nabi
menikahkannya dengan Zaid
bin Haritsah.
Dan untuk
memantapkan pilihan,
terutama dari berbagai
alternatif sebaiknya
melakukan shalat istikhorah
baik di tengah malam
maupun di awalnya, dan
lakukan secara berkali-kali.
Jika telah dilakukan berkali-
kali maka KEMANTAPAN
YG ADA ITULAH YG
INSYA ALLAH MERUPAKAN
PETUNJUK-NYA, DAN ITULAH
YG LEBIH DIIKUTI. Tetapi
perlu diingat, bahwa
informasi yang dominan
pada diri seseorang sering
yg lebih berpengaruh
terhadap istikhorah, oleh
karena itu perlu dilakukan
berkali-kali. Dan untk
membedakan apakah itu
keputusan yg dominan
adlh selera semata atau
dominasi istikharah agak
sulit, kecuali dgn berkali-
kali, sekalipun salah satu
tanda bahwa itu adlh
petunjuk dr Allah adlh
dimudahkannya urusan
tsb, tetapi hal tsb
bkn satu"nya alamat
yg mutlak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar